1 Sifat-sifat bagi Allah Allah SWT adalah zat Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas seluruh alam beserta isinya. Allah SWT memiliki sifat wajib, mustahil dan jaiz sebagai sifat kesempurnaan bagi-Nya. Sebagai muslim yang beriman, wajib mengetahui sifat-sifat tersebut. • Sifat wajib, artinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT – Sifat Seseorangyang beriman harus meyakini bahwa Allah Swt wajib memiliki semua sifat kesempurnaan bagi keagunganNya, dan harus yakin bahwa Allah Swt mustahil memiliki sifat kekurangan yang tidak layak pula bagi keagunganNya, juga harus yakin pula bahwa Allah Swt boleh melakukan atau meninggalkan segala sesuatu yang bersifat mungkin dan pasti bagiNya, MustahilAllah bersifat Abkam atau yang maha Bisu, karena Allah bersifat kaliman/mutakalliman (maha berfirman). Jawaban: C-----#-----Semoga Bermanfaat. Jangan lupa komentar & sarannya. Email: nanangnurulhidayat@gmail.com. Kunjungi terus: 😁. Share : Post a Comment for "Mustahil Allah bersifat Abkam atau yang maha Bisu, karena SifatWajib, Mustahil dan Jaiz Allah - Setiap orang mukallaf wajib syar’i mengerti sifat wajib aqli Allah yang 20 dan mengerti muhal aqli (lawan dari sifat wajib aqli) Allah yang 20 beserta harus mengetahui dalilnya walaupun secara global tidak harus secara terperinci dan juga wajib mengetahui sifat jaiz Allah yang ada 1.. Biasanya Kalau di desa anak-anak sejak dini Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. PARBOABOA - Mengenal dan memahami sifat mustahil bagi Allah SWT dengan baik, merupakan cara yang bijak untuk meningkatkan iman kepada sang pencipta. Sifat mustahil bagi Allah artinya adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah dan tidak layak disandarkan pada keagungan dan kekuasaan Allah. Allah tidak terikat oleh batasan-batasan yang mengikat manusia atau ciptaan-Nya yang lain. Dia Maha Esa untuk melakukan apa pun yang Dia kehendaki. Menurut Ilmu Tauhid, sifat mustahil bagi Allah merupakan sifat-sifat yang bertentangan atau sama sekali sifat yang tidak dimiliki oleh Allah. Hal tersebut termaktub dalam surah Al-A’raf ayat 54, yang berbunyi اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ Artinya “Sungguh, Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia ciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. QS. Al-A’raf54 Dari ayat tersebut, dapat kita maknai bahwa sebagai umat muslim yang beriman dan bertakwa, sudah seharusnya mempercayai bahwa Allah tidak mempunyai sifat-sifat buruk. Sifat Allah dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sifat wajib bagi Allah, sifat mustahil dan sifat jaiz Allah. Mengetahui sifat-sifat Allah adalah salah satu bentuk ketaatan kita sebagai umatnya, atas kebesaran Allah. Dan juga memercayai segala sifat-sifat Allah merupakan rukun iman yang pertama. Lantas, apa yang dimaksud sifat mustahil bagi allah? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini. Pengertian Sifat Mustahil Bagi Allah Pengertian Sifat Mustahil Allah Foto Parboaboa/Ratni Dalam teologi Islam, terdapat konsep sifat-sifat Allah yang dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu sifat wajib dan mustahil bagi Allah. Sifat wajib adalah sifat-sifat yang harus dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini mencerminkan kesempurnaan dan kebaikan-Nya. Beberapa contoh sifat wajib Allah adalah keesaan tawhid, keabadian qidam, kekuasaan qudrah, pengetahuan ilmu, dan kasih sayang rahmah. Sifat mustahil, di sisi lain adalah sifat-sifat buruk, kelemahan, atau ketidakmungkinan yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Allah adalah sempurna dan murni dari segala kelemahan atau keburukan. Beberapa contoh sifat mustahil Allah adalah ketidaktahuan mutlak jahalah, kelemahan za'f, ketidakberdayaan 'ajz, dan ketidakadilan zulm. Konsep sifat-sifat Allah ini penting dalam Islam karena memberikan pemahaman tentang keagungan dan kesempurnaan-Nya. Sifat-sifat ini juga membantu umat muslim dalam mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan Allah dan memahami peran-Nya dalam kehidupan mereka bagi Allah. 20 Sifat Mustahil Bagi Allah Beserta Artinya 20 Sifat Mustahil Allah Foto Parboaboa/Ratni Berikut ini adalah 20 sifat mustahil bagi allah dan artinya yang dikutip dari buku Asmaul Husna & 20 Sifat Allah, yaitu 1. Adam ﻋﺪﻡ Sifat mustahil bagi Allah yang pertama adalah adam. Adam artinya tidak ada. Allah mustahil bersifat adam karena Allah tidak mungkin tidak ada. Semua yang ada di muka bumi ini merupakan ciptaan Allah dan mustahil jika Allah tidak ada. Hal ini telah dijelaskan dalam firman Allah surah An Nahl ayat 3 خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۚ تَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ Bacaan Latin "Khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, ta'ālā 'ammā yusyrikụn." Artinya "Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan," QS. An-Nahl 3. 2. Hudus ﺣﺪﻭﺙ Hudus artinya baru. Sebab, Allah sudah ada sebelum semua makhluk dan ciptaan-Nya ada. Allah bersifat qidam atau terdahulu. Ayat yang menerangkan bahwa Allah bersifat terdahulu sudah tercantum dalam QS Al-Hadid ayat 3 هُوَٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ Bacaan Latin "Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīm." Artinya "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu," QS. Al-Hadid 3. 3. Fana ﻓﻨﺎﺀ Fana artinya tidak kekal. Fana juga diartikan binasa atau rusak. Allah memiliki sifat kekal dan abadi. Allah tidak ada permulaan dan tidak ada akhir. Firman Allah tentang sifat kekalnya tertuang dalam surah Ar-Rahman ayat 27 وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ Bacaan Latin "Wa yabqā waj-hu rabbika żul-jalāli wal-ikrām." Artinya "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal," QS. Ar-Rahman 27. 4. Mummassalatu lil Hawadis ﻣﻤﺎﺛﻠﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ Mummassalatu lil Hawadis artinya Allah serupa dengan makhluk. Sifat ini juga merupakan sifat mstahil bagi Allah. Allah mustahil seperti dengan makhluknya. Allah berbeda dengan makhluknya, baik zat, sifat, ataupun perbuatannya. Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada surah Al Ikhlas ayat 4 وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ Bacaan Latin "Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad." Artinya "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia," QS. Al-Ikhlas 4. 5. Qiyamuhu Bighairihi ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ Qiyamuhu Bighairihi yakni berdiri dengan yang lain atau membutuhkan orang lain. Allah tidak membutuhkan bantuan sesuatu apapun serta berdiri sendiri atau qiyamuhu binafsihi. Allah Maha Sempurna, hal ini tercantum dalam firman Allah surah Ankabut ayat 6 وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ Bacaan Latin "Wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun 'anil-'ālamīn." Artinya "Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah 6. Ta'addud ﺗﻌﺪﺩ Dalam bahasa Arab, ta'addud artinya berbilang. Sifat ini tidak mungkin dimiliki Allah karena Allah Maha Esa atau tunggal. Dalam surah Al Ikhlas Allah berfirman قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ٱللَّهُٱلصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ Bacaan Latin "Qul huwallāhu aḥad, Allāhuṣ-ṣamad, Lam yalid wa lam yụlad, Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad." Artinya Katakanlah "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia," QS. Al-Ikhlas ayat 1-4. 7. Ajzun ﻋﺟﺰ Ajzun artinya lemah. Ini juga merupakan sifat mustahil bagi Allah. Allah tidak lemah dan tidak akan ada alam semesta beserta isinya jika Allah lemah. Hal ini telah tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 20 Firman Allah ini dituangkan dalam surah Al-Baqarah ayat 20 يَكَادُٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ Bacaan Latin "Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa'a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama 'alaihim qoomuu; wa law shaaa'al laahu lazahaba bisam'ihim wa absaarihim; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir." Artinya "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," QS. Al-Baqarah 20. 8. Karahah ﻛﺮﺍﻫﻪ Karahah artinya terpaksa. Sifat ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah. Allah tidak terpaksa dalam melaksanakan apa yan Dia kehendaki, hal ini tertuang dalam surah Al-Buruj ayat 16. فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ Bacaan Latin "Fa' 'aalul limaa yuriid." Artinya "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki," QS. Al-Buruj 16. 9. Jahlun ﺟﻬﻞ Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah jahlun. Jahlun adalah sebutan lain dari kata bodoh. Mustahil bagi Allah bersifat jahlun, sebab Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada d alam semesta. Tidak ada makhluk yang bersembunyi dari Allah, hal ini telah tercantum dalam surah Al-Hujurat ayat 18. إِنَّٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ Bacaan Latin "Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun." Artinya "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," QS. Al-Hujurat 18. 10. Mautun ﺍﻟﻤﻮﺕ Mautun yang berarti mati. Allah tidak akan pernah mati dan akan selalu hidup serta kekal. Sifat mautun telahtertuang dalam surah Al-Furqan ayat 58 وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا Bacaan Latin "Wa tawakkal 'alal Haiyil lazii laa yamuutu wa sabbih bihamdih; wa kafaa bihii bizunuubi 'ibaadihii khabiiraa." Artinya "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya," QS. Al-Furqan 58. 20 Sifat Mustahil Allah Foto Parboaboa/Ratni 11. Shamamun ﺍﻟﺻمم Shamamun adalah tuli. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mendengar. Tidak ada yang luput dari pendengarannya. Tidak mungkin Allah tidak mendengar walau hanya sedikit pun. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 127 إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُٱلْعَلِيمُ Bacaan Latin ".....innaka Antas Samii'ul Aliim." Artinya ".....Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui," QS. Al-Baqarah 127. 12. Umyun ﺍﻟﻌﻤﻲ Umyun berarti buta. Allah tidak buta, Allah Maha Melihat. Karena Allah melihat segala yang tampak dan segala yang tersembunyi. Tidak ada sesuatu apapun yang luput dari penglihatan-Nya. Allah berfirman إِنَّٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ Bacaan Latin "Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun." Artinya "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," QS. Al-Hujurat 18. 13. Bukmun ﻟﺑﻜﻢ Bukmun artinya bisu. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah bersifat kalam artinya beriman. Jika Allah bisu, tidak mungkin Allah menurunkan wahyu kepada para nabi. وَكَلَّمَٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا Bacaan Latin "....wa kallamallaahu Muusaa takliimaa." Artinya "....Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung," QS. An-Nisa 164. 14. Kaunuhu 'Ajizan ﻛﻮﻧﻪ ﻋﺎﺟﺰﺍ Ajizan artinya yang lemah. Allah mustahil bersifat ini, sebab Allah Maha Berkuasa. Mustahil jika Allah itu lemah. Segala sesuatu yang terjadi itu atas kehendak dan kekuasaan Allah. Allah pun tidak memerlukan bantuan siapa pun. 15. Kaunuhu Karihan ﻛﻮﻧﻪ مكرها Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah kaunuhu karihan yang artinya maha terpaksa. Tidak mungkin Allah bersifat ini karena Allah Maha Berkehendak. Semua yang ada di alam semesta ini terjadi atas 16. Kaunuhu Jahilun ﻛﻮﻧﻪ ﺟﺎﻫﻼ Jahilun berarti maha bodoh. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mengetahui. Semua ilmu itu bersumber pada Allah Swt. 17. Kaunuhu Mayyitan ﻛﻮﻧﻪ ﻣﻴﺘﺎ Mayyitan artinya mati. Hal ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah SWT. Padahal Allah kekal abadi dan tidak ada awal maupun akhir. Allah tidak akan pernah mati. Bahkan, Allah itu tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa. Allah pun tidak pernah merasa lelah. Jadi, mustahil Allah bersifat mayyitun. 18. Kaunuhu Asshama ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺻﻢ Asshama artinya yang maha tuli. Allah itu Maha Mendengar bahkan yang paling tersembunyi sekalipun. Allah mendengar apa yang tidak kita dengar. Allah tidak mungkin bersifat maha tuli. 19. Kaunuhu 'Ama ﻛﻮﻧﻪ ﺃﻋﻤﻰ Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah ama atau maha buta. Sebab, Allah Maha Melihat. Allah melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali. Allah pun dapat melihat apayang tersembunyi di dalam hati. 20. Kaunuhu Abkama ﻛﻮﻧﻪ ﺃﺑﻜﻢ Abkama artinya maha bisu. Allah mustahil mempunyai sifat abkama. Allah itu justru mempunyai sifat mutakalliman atau Maha Berfirman. Jika Allah bisu, tidaklah mungkin ada kitab yang diwahyukan kepada para nabi dan rasul. Itulah sifat mustahil bagi Allah. Semoga dengan mengetahui sifat-sifat tersebut akan semakin mendekatkan kita kepada Sang Pencipta dan menambah keimanan dan ketakwaan. Berbagai sifat yang tidak mungkin dimiliki Allah SWT ilustrasi al-quran Productions Allah SWT merupakan Tuhan semesta alam yang Maha Sempurna dan Maha Esa. Dalam kebesaran-Nya, Allah SWT mempunyai tiga jenis sifat, yakni sifat wajib, sifat jaiz, dan sifat orang beriman, kita perlu mengetahui sifat mustahil bagi Allah SWT karena sifat mustahil ini tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Mengimani hal ini tentunya masuk ke dalam rukun imam yang pertama, yakni iman kepada Allah SWTJika kamu masih belum mengetahui sifat-sifat yang mustahil bagi Allah SWT, IDN Times menyediakan penjelasan lengkapnya berikut ini. Yuk, ketahui lebih banyak!1. Adamilustrasi Al-Qur'an IDN Times/RochmanudinAdam memiliki arti 'tidak ada'. Allah SWT memiliki sifat mustahil adam karena Allah tidak mungkin tidak ada karena seluruh semesta alam dan isinya merupakan ciptaan Allah SWT. Hal ini tercantum dalam surat An-Nahl ayat 3, yakni "Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan." QS. An-Nahl 3 Selain itu, hal ini juga ada di dalam surat Al A’raf ayat 54 yang berbunyi "Sungguh, Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia ciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam." QS. Al A’raf 54 2. HudusSifat mustahil bagi Allah yang kedua adalah hudus atau 'baru'. Hal ini memiliki arti bahwa Allah sudah ada sebelum seluruh makhluk hidup dan ciptaan-Nya ada di alam semesta. Hal ini dikarenakan karena Allah bersifat qidam atau Al-Quran yang menerangkan bahwa Allah SWT bersifat qidam atau sudah ada sebelum seluruh makhluk hidup ada di alam semesta adalah QS. Al-Hadid ayat 3, yakni sebagai berikut. "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." QS. Al-Hadid 3 3. FanaFana memiliki arti 'binasa, rusak, atau tidak kekal'. Allah SWT mustahil memiliki sifat fana karena Allah bersifat abadi dan kekal. Hal ini tercantum dalam Surat Ar-Rahman ayat 27, yakni "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." QS. Ar-Rahman 27 4. Mumassalatu lil HawadisAllah SWT sangat mustahil untuk memiliki sifat mumassalatu lil hawadis. Sifat ini memiliki arti 'serupa dengan makhluk-Nya'. Allah SWT merupakan dzat Maha Esa dan Maha Sempurna yang berbeda dengan manusia. Hal ini tercantum dalam surat Al Ikhlas ayat 4, yakni "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." QS. Al-Ikhlas 4 Baca Juga Perbedaan Salat Gaib dan Salat Jenazah 5. Muhtajun Ligarihiilustrasi Al-Qur'an BurhanMuhtajun ligairihi merupakan sifat mustahil bagi Allah SWT yang memiliki arti 'berdiri dengan yang lain'. Allah tidak membutuhkan bantuan dan berdiri sendiri karena memiliki sifat qiyamuhu binafsihi, yang berarti Allah Maha Sempurna dan Maha Berdiri ini tercantum dalam surat Al-Ankabut ayat 6, yakni"Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam." QS. Al-Ankabut 66. Ta'addudTa'addud memiliki arti 'berbilang'. Allah tidak memiliki sifat ta'addud karena Allah Maha Esa atau tunggal. Hal ini tercantum dalam keseluruhan surat Al-Ikhlas, yakni sebagai berikut. Katakanlah Muhammad, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." Al-Ikhlas ayat 1-4 7. AjzunAllah yang Maha Esa memiliki sifat mustahil ajzun atau 'lemah'. Sifat mustahil ini tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 20, yakni sebagai berikut. "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." QS. Al-Baqarah 20 8. KarahahKarahah memiliki arti 'terpaksa'. Sifat ini mustahil dimiliki Allah karena Allah SWT bersifat iradat atau 'berkehendak'. Bila dijabarkan, ini memiliki arti tidak terpaksa dalam melaksanakan kehendak, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki. "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki." QS. Al-Buruj 16 9. Jahlunilustrasi Al-Qur'an jahlun atau 'bodoh' sangat mustahil dimiliki bagi Allah SWT karena Allah Maha Mengetahui keseluruhan yang ada di dunia dan seluruh alam semesta. Hal ini tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 18, yakni "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." QS. Al-Hujurat 18 10. MautunAllah bersifat abadi atau kekal. Maka dari itu, sifat mustahil berikutnya adalah mautun atau 'mati'. Berikut ini ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa Allah hidup dan tidak mati. "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya." QS. Al-Furqan 58 11. SummunAllah memiliki sifat Maha Mendengar dan sangat mustahil untuk memiliki sifat summun atau 'tuli'. Hal ini dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 127 "......Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui." QS. Al-Baqarah 127 Baca Juga Takbiratul Ihram Bacaan, Doa Iftitah, dan Keutamaannya 12. UmyunIlustrasi Al-Quran dan Tasbih mustahil berikutnya adalah umyun atau 'buta'. Allah tidak buta dan Maha Melihat. Segala sesuatu yang ada di alam semesta tak ada yang luput dari penglihatan-Nya. Allah berfirman "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." QS. Al-Hujurat 18 13. BukmunSelanjutnya, Allah mustahil memiliki sifat bukmun atau 'bisu'. Seluruh wahyu dan firman Allah SWT berikan langsung kepada Nabi dan Rasul-Nya. "....Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung." QS. An-Nisa 164 14. AjzanAllah Maha Berkuasa dan tidak mungkin memiliki sifat ajzan atau 'lemah'. Allah tidak memerlukan bantuan dari siapa pun karena memiliki sifat Maha Esa. Sifat ini tercantum dalam Surat Al Baqarah ayat 20 berbunyi “Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” QS. Al Baqarah 20 15. KarihanIlustrasi Al-Quran IDN Times/RochmanudinAllah SWT memilki sifat mustahil karihan atau 'maha terpaksa'. Hal ini merupakan sifat yang mustahil karena Allah SWT bersifat Maha Berkehendak. Semua terjadi atas kehendak Allah SWT. Sifat ini dituliskan dalam Surat Hud ayat 107 berbunyi “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki yang lain. Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” QS. Hud 107 16. JahilunSelanjutnya, Allah sangat mustahil memiliki sifat jahilun atau 'bodoh'. Semua ilmu dan pelajaran yang kita dapatkan bersumber pada Allah SWT. Sifat ini tercantum dalam Surat An Nisa ayat 176, yakni Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah. Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah yaitu, jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya saudara perempuannya itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi seluruh harta saudara perempuan, jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka ahli waris itu terdiri dari saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan hukum ini kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS. An Nisa 176 17. MayyitunMayyitun atau 'mati' merupakan sifat mustahil bagi Allah SWT. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan sifat Allah SWT yang sesungguhnya yakni kekal, abadi, tidak ada awal atau akhir. Hal ini tercantum dalam Surat Al-Furqan ayat 58, yakni “Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya,” QS. Al Furqan 58 18. Asammaquran Maha Mendengar tentang apa yang terjadi di alam semesta. Karena itu, Allah tidak memiliki sifat assama atau 'tuli'. Allah dapat mendengar yang tidak kita dengar dan mustahil untuk bersifat tuli. Hal ini tercantum dalam surat Al Baqarah ayat 256, yakni “Tidak ada paksaan dalam menganut agama Islam, sesungguhnya telah jelas perbedaan antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” QS. Al Baqarah 256 19. A'maAllah memiliki sifat Maha Melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali, termasuk apa yang ada di dalam hati. Mustahil bagi Allah untuk memiliki sifat a'ma atau 'buta'. Hal ini tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 18, yakni “Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Hujurat 18 20. AbkamaTerakhir, Allah mustahil untuk memiliki sifat abkama atau 'bisu'. Allah memiliki sifat Maha Berfirman atau mutakalliman. Sifat ini tercantum dalam Surat An Nisa ayat 164, yakni “Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul la-in yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung.” QS. An Nisa 164 Itu dia sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT yang wajib diketahui umat muslim. Ketahuilah bahwa Allah Maha Esa dan Maha Besar. Semoga bermanfaat! Baca Juga Bacaan Iqomah untuk Menyerukan Salat Berita Terkini Lainnya Sebagai umat Islam, tentu perlu tahu apa saja sifat mustahil bagi Allah merupakan zat yang Maha Sempurna dan Maha Terpuji tanpa suatu kejelekan apa sifat-sifat Allah SWT adalah salah satu bentuk ketaatan kita sebagai umatnya, kepada kebesaran Allah juga, memercayai segala sifat-sifat Allah SWT merupakan rukun iman yang pertama dan harus dipahami oleh setiap umat Allah SWTFoto Nama Allah hal ini, sifat Allah SWT dibagi menjadi tiga yakniSifat wajib, adalah sifat yang pasti dimiliki oleh Allah mustahil, adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Allah jaiz, adalah sifat bebasnya Allah berbuat atau tidak berbuat Moms belum mengetahui apa saja sifat mustahil bagi Allah, simak penjelasan lebih lengkapnya pada artikel Juga Kisah Nabi Ilyasa Nabi yang Membimbing Bani Israil untuk Percaya pada Allah SWTSifat Mustahil Bagi Allah SWTFoto Gambar Nama Allah dari NU Online, sifat mustahil adalah kebalikan dari sifat wajib Allah yakni sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Ada 20 sifat mustahil bagi ini kumpulan sifat mustahil bagi Allah dilansir dari modul Pendidikan Agama Islam dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud.1. AdamSifat mustahil bagi Allah SWT yang pertama adalah adam. Adam berarti tidak mustahil bersifat adam karena Allah tidak mungkin tidak hal yang ada di muka Bumi ini merupakan ciptaan Allah, dan mustahil jika Allah tidak ini juga dijelaskan dalam firman Allah dalam Alquran pada surah An-Nahl/16 ayat 3خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۚ تَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ"Khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, ta'ālā 'ammā yusyrikụn."Artinya "Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan," QS. An-Nahl 3.Baca Juga 8 Nama-nama Surga yang Disebutkan dalam Alquran dan Calon Penghuninya, Masya Allah!2. HudusSifat mustahil bagi Allah berikutnya adalah hudus yang berarti baru. Sebab, Allah sudah ada sebelum semua makhluk dan ciptaan-Nya Allah bersifat terdahulu atau yang menerangkan bahwa Allah bersifat terdahulu tercantum dalam QS Al-Hadid ayat 3هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ"Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in 'alīm."Artinya "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu," QS. Al-Hadid 3.Baca Juga 5 Doa setelah Adzan dan Maknanya, Insya Allah Dilimpahkan Berkah dan Pahala, Yuk Amalkan!3. FanaFana artinya tidak kekal. Fana juga dapat diartikan binasa atau rusak, dan merupakan sifat mustahil bagi Allah. Sebab Allah mustahil mempunyai sifat itu kekal dan abadi. Allah tidak ada permulaan dan tidak ada Allah tentang sifat kekalnya tertuang dalam Surah Ar-Rahman ayat 27وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ"Wa yabqā waj-hu rabbika żul-jalāli wal-ikrām."Artinya "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal," QS. Ar-Rahman 27.Baca Juga 11+ Ide Nama Bayi Perempuan Islami dari Istri Nabi Muhammad SAW4. Mumassalatu lil HawadisMumassalatu lil Hawadis artinya Allah serupa dengan makhluk. Ini juga termasuk sebagai sifat mustahil bagi Allah mustahil serupa dengan makhluknya. Allah itu berbeda dengan makhluknya, baik zat, sifat, ataupun perbuatannya. Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai ini sesuai dengan firman Allah pada surah Al Ikhlas ayat 4وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ"Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad."Artinya "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia," QS. Al-Ikhlas 4.Baca Juga Norma Agama Pengertian, Fungsi, Tujuan, hingga Sanksi5. Qiyamuhu BighairihiSifat mustahil bagi Allah berikutnya ialah Qiyamuhu Bighairihi yakni berdiri dengan yang lain atau membutuhkan orang tidak membutuhkan bantuan sesuatu apapun serta berdiri sendiri atau qiyamuhu binafsihi. Allah itu Maha Sempurna dan Maha Berdiri ini tercantum dalam firman Allahوَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ"Wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun 'anil-'ālamīn."Artinya "Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam," QS. Al-Ankabut 6.6. Ta'addudTa'addud berarti berbilang. Allah tidak mungkin memiliki sifat Ta'addud karena Allah Maha Esa atau surah Al-Ikhlas, Allah berfirmanقُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ"Qul huwallāhu aḥad, Allāhuṣ-ṣamad, Lam yalid wa lam yụlad, Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad."Artinya Katakanlah "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia," QS. Al-Ikhlas ayat 1-4.7. Ajzun'Ajzun artinya lemah. Ini menjadi sifat mustahil bagi Allah yang Maha Berkuasa atau tidak lemah dan tidak akan ada alam semesta beserta isinya jika Allah Allah ini dituangkan dalam surah Al-Baqarah ayat 20يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ"Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa'a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama 'alaihim qoomuu; wa law shaaa'al laahu lazahaba bisam'ihim wa absaarihim; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir."Artinya "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu," QS. Al-Baqarah 20.Baca Juga 37 Rangkaian Nama Bayi Perempuan Islami 4 Kata, Masya Allah Cantiknya!8. KarahahKarahah artinya terpaksa, dan hal ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi mustahil bersifat karahah. Allah itu bersifat berkehendak atau tidak terpaksa dalam melaksanakan apa yang Dia kehendaki, jelas dalam firman-Nyaفَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ"Fa' 'aalul limaa yuriid."Artinya "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki," QS. Al-Buruj 16.Baca Juga 27+ Nama Bayi Laki-Laki Islami Modern 3 Kata, Masya Allah Indahnya!9. JahlunSifat mustahil bagi Allah berikutnya ialah jahlun. Jahlun adalah sebutan lain dari kata bagi Allah bersifat jahlun sebab Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di alam ada makhluk yang bersembunyi dari Allah, begini tercantum dalam firman-Nyaإِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ"Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun."Artinya "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," QS. Al-Hujurat 18.Baca Juga Ini 20 Sifat Wajib Allah, Yuk Kenalkan sejak Dini pada Si Kecil!10. MautunMautun adalah mati. Allah bersifat hidup atau hayat. Allah tidak akan pernah mati dan akan selalu hidup serta demikian sangat tidak mungkin Allah bersifat mautun atau عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا"Wa tawakkal 'alal Haiyil lazii laa yamuutu wa sabbih bihamdih; wa kafaa bihii bizunuubi 'ibaadihii khabiiraa."Artinya "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya," QS. Al-Furqan 58.Baca Juga Kisah Nabi Adam Manusia dan Nabi Pertama yang Diciptakan oleh Allah SWT11. ShamamunShamamun adalah tuli. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mendengar. Tidak ada yang luput dari mungkin Allah tidak mendengar walau hanya sedikit pun. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 127إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ".....innaka Antas Samii'ul Aliim."Artinya "......Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui," QS. Al-Baqarah 127.12. UmyunFoto Ilustrasi Sifat Mustahil bagi Allah berarti buta. Allah tidak buta, Allah Maha Melihat. Ini menjadi salah satu sifat mustahil bagi Allah SWT yang Allah melihat segala yang tampak dan segala yang tersembunyi. Tidak ada sesuatu apapun yang luput dari berfirmanإِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ"Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun."Artinya "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan," QS. Al-Hujurat 18.Baca Juga Ternyata Ini Makna Sakinah Mawaddah Warahmah yang Sering Diucapkan pada Pengantin Baru, Masya Allah!13. BukmunBukmun berarti bisu. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah bersifat kalam artinya Allah bisu, tidak mungkin Allah menurunkan wahyu kepada para ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا"....wa kallamallaahu Muusaa takliimaa."Artinya "....Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung," QS. An-Nisa 164.Baca Juga 13 Pondok Pesantren di Solo untuk Pendidikan Agama Si Kecil, Ada yang Berdiri sejak 1750, Masya Allah!14. Kaunuhu 'AjizanAjizan artinya yang lemah. Allah mustahil bersifat ajizan, sebab Allah Maha mungkin Allah itu lemah. Segala sesuatu yang terjadi itu atas kehendak dan kekuasaan pun tidak memerlukan bantuan siapa pun. Jadi, Allah mustahil bersifat Kaunuhu KarihanSifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah karihan yang berarti maha mungkin Allah bersifat karihan karena Allah Maha Berkehendak atau yang ada di alam semesta ini terjadi atas kehendak Allah. Allah tidak merasa terpaksa Juga 3+ Doa Agar Terhindar dari Penyakit, Insya Allah Dikabulkan, Yuk Panjatkan!16. Kaunuhu JahilunFoto Bertasbih dan Membaca Alquran rodnae-prodJahilun berarti maha bodoh. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mengetahui. Semua ilmu itu bersumber pada Allah Kaunuhu MayyitanMayyitan artinya mati. Hal ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah Allah kekal abadi dan tidak ada awal maupun akhir. Allah tidak akan pernah mati. Bahkan, Allah itu tidak pernah tidur dan tidak pernah pun tidak pernah merasa lelah. Jadi, mustahil Allah bersifat Kaunuhu AsshamaAsshama artinya yang maha tuli. Allah itu Maha Mendengar bahkan yang paling tersembunyi mendengar apa yang tidak kita dengar. Allah tidak mungkin bersifat maha Juga Mengenal Shalat Tahajud, Tata Cara, dan Keutamaannya, Masya Allah!19. Kaunuhu 'AmaSifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah ama atau maha buta. Sebab, Allah Maha melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali. Allah pun dapat melihat apa yang tersembunyi di dalam Kaunuhu AbkamaAbkama artinya maha bisu. Allah mustahil mempunyai sifat abkama. Allah itu justru mempunyai sifat mutakalliman atau Maha Allah bisu, tidaklah mungkin ada kitab yang diwahyukan kepada para nabi dan 20 sifat mustahil dengan mengetahui sifat mustahil bagi Allah ini, akan semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT dan menambah keimanan dan ketakwaan. * Gambar Sekadar Hiasan Mengucapkan kalimah syahadah yang pertama menunjukkan pengakuan tauhid kita. Ertinya, seseorang muslim hanya mempercayai Allah sebagai satu-satunya Tuhan. Manakala kalimah syahadah yang kedua pula menunjukkan pengakuan kita ke atas Muhammad sebagai Rasulullah. Allah adalah Tuhan dalam erti sesuatu yang menjadi motivasi ulung lantas menjadi tujuan hidup bagi seseorang. Tak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Al-Baqara 18 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok [akhirat], dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-Hasr 18 Sebagai umat Islam, meyakini adanya Allah SWT dan mengetahui sifat-sifatnya adalah amat mustahak agar dapat menjadi mukmin sejati. Dengan modal iman inilah kita akan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. A. Pengertian Iman kepada Allah SWT Iman menurut bahasa ertinya percaya atau yakin terhadap sesuatu. Iman menurut istilah adalah pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dikerjakan dengan anggota badan. Hal ini sesuai Hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.” HR Thabrani Dari penjelasan Hadis di atas dapat disimpulkan bahawa iman kepada Allah SWT memerlukan tiga unsur anggota badan yang tidak boleh dipisahkan satu sama lainnya, iaitu hati, lisan dan anggota badan. Iman kepada Allah merupakan suatu keyakinan yang sangat mendasar. Tanpa adanya iman kepada Allah SWT, seorang tidak akan beriman kepada yang lain, seperti beriman kepada malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul Allah dan hari kiamat. Firman Allah SWT “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab Allah yang diturunkan sebelumnya, Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” Nisa 136 B. Sifat-Sifat Allah SWT Allah SWT adalah zat Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas seluruh alam beserta isinya. Allah SWT memiliki sifat wajib, mustahil dan jaiz sebagai sifat kesempurnaan bagi-Nya. Sebagai muslim yang beriman, wajib mengetahui sifat-sifat tersebut. Sifat wajib, ertinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT – Sifat wajib Allah berjumlah 13 manakala 7 lagi sifat wajib yang digambarkan dengan keadaan Allah SWT menjadikan jumlah kesemuanya 20. Sifat mustahil, ertinya sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT – Sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat wajib. Jumlahnya pun sama dengan jumlah sifat wajib bagi Allah SWT. Sifat jaiz, ertinya sifat yang mungkin bagi Allah SWT untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. – Ertinya Allah berbuat sesuatu tidak ada yang menyuruh dan tidak ada yang jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu “Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu.” C. Dalil Naqli tentang Sifat-Sifat Allah SWT Sifat-sifat Allah yang wajib kita imani ada 20 Wujud Ada Adanya Allah itu bukan kerana ada yang mengadakan atau menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri. Sifat mustahil-Nya adalah Adam yang bererti tidak ada. Untuk itulah kita tidak boleh meragukan atau mempertanyakan keberadaanNya. Keimanan seseorang akan membuatnya dapat berfikir dengan akal sihat bahawa alam semesta beserta isinya ada kerana Allah yang menciptakannya. “Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakan-Nya pula matahari, bulan dan bintang-bintang masing-masing tunduk kepada semua perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam“ … QS. Al-A’raf 54 Kepercayaan ada dan tidak adanya Allah SWT bergantung pada manusia itu sendiri yang boleh menggunakan akal sihatnya, sebagai bukti dengan adanya alam beserta isinya. Jika kita perhatikan, maka dari mana alam semesta itu berasal ?Siapakah Dia Yang Maha Kuasa dan Maha Agung itu ?Dialah Allah SWT yang Maha Suci dan Maha yang mengadakan segala sesuatu di alam ini, termasuk diri kita. Selain melihat alam semesta, kita juga dapat melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya, seperti manusia dengan segala perlengkapan hidupnya di dunia ini. Tentu kita boleh berfikir bahawa semua yang ada pasti ada yang menciptakan, iaitu Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT. Terkait dengan hal ini Allah SWT berfirman “Dan dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Dan Dialah yang menciptakan serta mengembangbiakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nyalah kamu akan dihimpun. Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan Dialah yang mengatur pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak berfikir?” … Muminun 78-80 Qidam Dahulu atau Awal Sifat Allah ini menandakan bahawa Allah SWT sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Dia ciptakan. Sifat mustahil-Nya adalah Hudus yang ertinya baru. Allah SWT tidak berpermulaan sebab sesuatu yang berpermulaan itu adalah baru dan sesuatu yang baru itu namanya makhluk yang diciptakan. Allah SWT bukan makhluk malah Dia adalah Khalik Maha Pencipta. Oleh kerana itu Allah SWT wajib bersifat Qidam. Firman Allah SWT “Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu“ … QS. Al-Hadid 3 Adanya Allah itu pasti lebih awal daripada makhluk ciptaan-Nya. Seandainya keberadaan Allah didahului oleh makhluk-Nya, maka semua ciptaan Allah ini akan hancur berantakan. Hal ini tentu mustahil bagi Allah kerana Allah Maha pencipta, tidak mungkin ciptaannya lebih dahulu ada daripada yang menciptakan.. Baqa’ Kekal Kekalnya Allah SWT… Dia tiada berkesudahan atau penghabisan. Dia sentiasa ada. Sifat mustahilnya adalah Fana’ ertinya rosak atau binasa. Semua makhluk yang ada di alam semesta seperti manusia, binatang, tumbuhan, planet, bintang dan black hole pasti akan rosak atau binasa sehingga disebut bersifat baru sebab ada awal dan ada akhirnya. Manusia betapapun gagah perkasa dirinya, wajah elok nan rupawan, suatu saat akan menjadi tua dan mati. Demikian halnya dengan tumbuhan yang semula tumbuh subur maka lama kelamaan akan layu dan mati. Sungguh betapa hina dan lemahnya kita nak berbangga diri di hadapan Allah SWT. Betapa tidak patutnya kita berbangga diri dengan kehebatan yang kita miliki kerana segala kehebatan itu hanyalah bersifat sementara. Hanya Allah SWT Sang Pencipta yang bersifat kekal. Firman Allah SWT “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan“ … QS. Ar-Rahman 26-27 Mukhalafatu lil hawadits berbeza dengan ciptaanNya Berbeza dengan semua yang baru makhluk. Sifat mustahil-Nya adalah Mumasalatu lil hawadisi yang ertinya serupa dengan segala yang baru makhluk. Sifat ini menunjukkan bahawa Allah SWT berbeza dengan hasil ciptaan-Nya. Cuba kita perhatikan tukang jahit hasil baju yang dijahit sendiri tidak mungkin sama dengan tukang jahitnya. Begitu juga dengan tukang pembuat sepatu tidak mungkin sama dengan sepatu yang dibuatnya, bahkan robot yang paling canggih dan mirip manusia sekalipun tidak akan sama dengan manusia yang membuatnya. Firman Allah SWT “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat“ … QS. Asy-Syura 11 Senada dengan ayat tersebut Allah SWT juga berfirman dalam ayat yang lain yang berbunyi “……….Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan DiaAllah.” … QS Al Ikhlas 4 Dari dua ayat di atas dapat diambil pelajaran bahawa yang dimaksudkan dengan tidak setara itu adalah tentang keagungan, kebesaran, kekuasaan dan ketinggian sifat-Nya. Tidak satu pun dari makhluk-Nya yang menyerupai-Nya.. Qiyamuhu binafsihi Allah berdiri sendiri Qiyamuhu Binafsihi bererti Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa memerlukan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan. Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini kerana kehendak sendiri tanpa minta pertolongan siapapun. Sifat mustahil-Nya adalah Ihtiyaju lighairihi, yang ertinya memerlukan bantuan yang lain. Berbeza sekali dengan manusia, manusia hidup di dunia ini tidak mampu hidup sendiri-sendiri. Mereka pasti saling memerlukan di antara satu dan yang lainnya kerana mereka makhluk yang diciptakan, sedangkan Allah SWT adalah Maha Pencipta. Firman Allah SWT “Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Yang hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri.” QS Ali Imran2 Sedarlah ternyata kita ini makhluk yang sangat lemah karena tidak mampu hidup tanpa bantuan orang lain dan makhluk lain. Akan tetapi, sebagai manusia kita juga harus memiliki sifat mandiri supaya tidak keterlaluan sangat bergantung pada orang lain. Wahdaniyah Esa atau Tunggal Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa., baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, mahupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah SWT itu bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain menjadi satu. Berbeza dengan makhluk, makhluk diciptakan dari berbagai unsur, seperti wujudnya manusia, ada tulang, daging, kulit dan seterusnya. Esa sifat-Nya bererti semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada makhluk-Nya, seperti marah, malas dan sombong. Esa perbuatan-Nya bererti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan makhluk apapun dan tanpa memerlukan proses atau waktu. Allah SWT berbuat kerana kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menyuruh dan melarang. Sifat mustahil-Nya adalah Ta’adud yang ertinya berbilang atau lebih dari satu. Allah SWT mustahil tidak mungkin lebih dari satu. Seandainya lebih dari satu pasti terjadi saling bersaing dalam menentukan segala sesuatunya, kalau terjadi demikian pasti alam semesta tidak akan terwujud. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini ”Katakanlah Muhammad. Dialah Tuhan Yang Maha Esa . Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada_Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” … QS Al Ikhlas 1-4 Meyakini ke-Esa-an Allah SWT merupakan hal yang paling prinsip. Seseorang dianggap muslim atau tidak, bergantung pada pengakuan tentang ke-Esa-an Allah SWT. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara bersaksi terhadap Allah SWT, iaitu dengan membaca syahadat tauhid yang berbunyi “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah.” Qudrat Berkuasa Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatu itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri mahupun terhadap makhluk-Nya. Berbeza dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi. Sifat mustahil-Nya adalah Ajzu, yang ertinya lemah. Allah SWT tidak mungkin bersifat lemah. Bagi Allah SWT, jika sudah berkehendak melakukan atau melakukan sesuatu, maka tidak ada satu pun yang mampu atau dapat menghalang-Nya. Dengan demikian, Allah SWT tetap bersifat kudrat kuasa dan mustahil bersifat ajzu lemah. Firman Allah SWT “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu“ … QS. Al-Baqarah 20 Sungguh tidak patut manusia bersifat sombong dengan kekuasaan yang kita miliki kerana sebesar apapun kita rasa kuasa kita, Allah SWT pasti lebih kuasa. Oleh kerana itu, kita sebagai hamba Allah yang hidup di muka bumi harus berkerja, berfikir, dan berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Iradat Berkehendak Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain atau campur tangan dari siapa pun. Apapun yang Allah SWT kehendaki pasti terjadi, begitu juga setiap yang Allah SWT tidak kehendaki pasti tidak terjadi. Berbeza pula dengan kehendak atau kemahuan manusia, tetapi ia boleh sahaja terkandas di tengah jalan. Apabila manusia berkeinginan tanpa disertai dengan kehendak Allah SWT. Pasti keinginan itu tidak dapat terwujud. Hal ini menunjukkan bahawa manusia itu memiliki keterbatasan, sedangkan bagi Allah SWT pula Dia memiliki kehendak yang tidak terbatas. Sifat mustahil-Nya adalah Karahah yang ertinya terpaksa. Jika Allah SWT bersifat karahah terpaksa pasti alam jagat raya yang kita duduki ini tidak terwujud sebab karahah itu adalah sifat kekurangan, sedangkan Allah SWT, wajib bersifat kesempurnaan. Dengan demikian, Allah SWT wajib bersifat iradah berkehendak mustahil bersifat karahah terpaksa. Untuk menguatkan keyakinan kita, Allah SWT berfirman “Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya ”Jadilah” maka terjadilah” …. QS. Yasin 82 Sebagai manusia kita tentulah mempunyai berbagai-bagai kemahuan, keinginan, dan cita-cita yang bertujuan membangun hari esok yang lebih baik kerana kita hidup di muka bumi ini hanya bersifat sementara. Oleh kerana itu, apapun yang kita cita-citakan hendaklah dengan tujuan mengharap redha Allah SWT. Ilmu Mengetahui Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, meskipun pada hal yang tidak terlihat dan tidak terjangkau fikiran bagi kita. Sifat mustahil-Nya pula adalah Jahlun yang ertinya bodoh. Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang sangat sempurna, ertinya ilmu Allah SWT itu tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak mahu pun yang ghaib. Bahkan, apa yang dirahsiakan di dalam hati manusia sekali pun. Bukti kesempurnaan ilmu Allah SWT, ibarat air laut jika menjadi tinta dakwat untuk menulis kalimat-kalimat Allah SWT, tidak akan habis kalimat-kalimat tersebut meskipun didatangkan lagi tambahan air yang banyak seperti semula tadi. Seberapa banyak pun dakwat yang kita gunakan, pasti tak akan mampu kita menulis kalimat-kalimat Allah SWT. Kita sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pintar di dunia ini. Kita juga takjub akan indahnya karya dan canggihnya teknologi yang diciptakan manusia. Namun sedarkah kita bahawa ilmu tersebut hanyalah sebahagian kecil saja yang diberikan dipinjamkan Allah SWT kepada kita? Firman Allah SWT ”…..Allah SWT mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” … QS Al Hujurat16 Oleh kerana itu, kita sebagai hamba Allah SWT, seharusnya terdorong untuk terus menimba ilmu. Kita sedar bahawa sebanyak mana pun ilmu yang telah kita ketahui, masih jauh lebih banyak lagi ilmu yang belum kita ketahui. Hayat Hidup Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri kerana Allah Maha Sempurna, berbeza dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Sifat mustahil-Nya adalah Mautun yang ertinya mati. Contohnya, manusia seperti kita ada yang menghidupkan. Selain itu, kita semua juga memerlukan makanan, minuman, istirehat, tidur, dan sebagainya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak memerlukan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian bahkan mengantuk pun tidak. Firman Allah SWT ”…Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur” … QS Al Baqarah 255 Allah SWT selalu mengurus dan mengawasi seluruh makhluk ciptaan-Nya. Oleh kerana itu, hendaknya kita selalu berhati-hati dalam segala tindakan kerana gerak geri kita sentiasa diawasi dan dicatat Allah SWT. Kelak di akhirat seluruh amalan tersebut akan ditanya dan dipertanggung jawabkan. Sama’ Mendengar Pendengaran Allah SWT berbeza dengan pendengaran makhluk–Nya kerana tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran makhluk-Nya dibatasi ruang dan waktu. Sifat mustahil-Nya adalah Summun ertinya tuli tidak mendengar. Allah SWT mustahil bersifat tuli tidak mendengar sebab sekiranya Allah SWT tidak mendengar pasti segala permohonan dan pernyataan syukur hamba-Nya tidak akan diterima-Nya. Selain itu penghinaan orang kafir, orang musyrik, orang munafiq, dan lain sebagainya tidak dihiraukan-Nya dan tidak memberi sebarang kesan. Oleh kerana itu Allah SWT tetap bersifat sama’ mustahil bersifat summun . Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surah Al Maidah berikut. ”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” …QS Al Maidah 76 Sebagai seorang muslim seharusnya kita senantiasa bertingkah laku, bersikap, dan berbicara dengan bahasa yang sopan santun dan mengeluarkan ucapan-ucapan yang baik lagi bermanfaat. Kerana Allah SWT pasti mendengar segala perkataan manusia, baik terucap di mulut mahu pun di dalam hati. Basar Melihat Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak jauh atau dekat dan tidak dapat dihalangi oleh dinding tipis atau tebal. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, kecil mahupun besar, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya terlihat oleh Allah SWT. Sifat mustahil-Nya adalah Umyun, ertinya buta. Allah SWT wajib bersifat kesempurnaan. Seandainya Allah SWT itu buta pasti alam semesta ini tidak akan ada kerana Allah SWT tidak dapat melihat apa yang diciptakanNya. Firman Allah SWT sebagai berikut. ”… Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” … al-Baqarah 265 Dengan memahami sifat besar Allah SWT hendaknya kita selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu. Mungkin kita boleh berbohong kepada manusia, seperti orang tua, guru, atau teman. Akan tetapi kita tidak akan mampu berbohong kepada Allah SWT. Oleh kerana itu, berbuat baiklah supaya kita tidak perlu cemas jika kita harus dipertanggung jawabkan amalan kita kelak di akhirat. Kalam Berbicara / Berfirman Allah SWT bersifat kalam ertinya Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia kerana Allah SWT tidak menggunakan panca indera seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunakan alat bantu yang berbentuk apa pun sebab sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. Sebagai bukti bahawa adanya wahyu Allah SWT berupa Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Sifat mustahil-Nya adalah Bukmun, artinya Bisu. Allah SWT mustahil bersifat bisu. Seandainya Allah SWT bersifat bisu mana mungkin para utusan-Nya boleh mengerti maksud wahyu yang diturunkan, baik dalam bentuk perintah mahupun larangan. Padahal kenyataannya semua itu tidak mungkin terjadi. Firman Allah SWT ”…Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas” QS AnNisa’ 164 Oleh kerana itu kita sebagai hamba Allah SWT hendaknya membiasakan diri kita untuk mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah, ertinya kata-kata yang mulia, seperti ketika kita berbuat salah, maka segeralah membaca istighfar. Apabila kita menerima nikmat, maka segeralah mengucapkan hamdalah. Selain itu, kita juga harus membiasakan diri bertutur kata yang lemah lembut dan sopan santun dengan sesama manusia. Kaunuhu Qadirun Keadaan Allah SWT yang berkuasa Mengadakan dan Mentiadakan Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum , iaitu lain daripada sifat Qudrat. Sifat Allah ini bererti Allah adalah zat yang Maha Berkuasa. Allah tidak lemah, Dia berkuasa penuh atas seluruh makhluk ciptaanNya. “Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“ QS. Al Baqarah 20. Kaunuhu Muridun Keadaan Allah SWT yang Mengkehendaki dan Menentukan setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Iradat. Allah memiliki sifat Muridun, iaitu sebagai zat Yang Maha Berkehendak. Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia. “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki“ … QS. Hud 107 Kaunuhu Alimun Keadaan Allah SWT yang Mengetahui setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Al-Ilmu. Sifat Allah Alimun, yaitu zat Yang Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala hal yang telah terjadi mahupun yang belum terjadi. Allah pun dapat mengetahui isi hati dan fikiran manusia. “Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu“ … QS. An Nisa’ 176 Kaunuhu Hayyun Keadaan Allah SWT yang Hidup Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Hayat. Allah adalah zat Yang Hidup. Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah. “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“ QS. Al Furqon 58 Kaunuhu Sami’un Keadaan Allah yang Mendengar setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mendengar akan tiap-tiap yang Maujud. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Sama’. Allah adalah zat Yang Maha Mendengar. Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya. “Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ … QS. Al Baqoroh 256. Kaunuhu Basirun Keadaan Allah SWT yang Maha Mendengar setiap sesuatu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat Benda yang ada . Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Bashar. Allah adalah Dzat Yang Maha Melihat. Sifat Allah ini tidak terbatas seperti halnya penglihatan manusia. Allah selalu melihat gerak-geri kita. Oleh kerana itu, hendaknya kita selalu berbuat baik. “Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ … QS. Al Hujurat 18 Kaunuhu Mutakallimun Keadaan Allah SWT yang Berkata-kata * Klik Disini Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata. Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta’ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma’adum, iaitu lain daripada sifat Qudrat. Sifat Allah ini bererti Yang Berbicara. Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran. Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah SWT. D. Hikmah Beriman kepada Allah SWT Meyakini kepada Allah SWT dengan sifat-sifat-Nya akan memberikan banyak hikmah di antaranya 1 Meyakini kebesaran Allah SWT 2 Meningkatkan rasa syukur 3 Selalu menjalankan perintah-Nya. 4 Selalu berusaha menjauhi dan meninggalkan larangan-Nya. 5 Tidak takut menghadapi kematian. Allahu’alam… semoga bermanfaat.

allah swt bersifat kalam dan mustahil bersifat